ALLAH TIDAK MENCIPTAKAN DUA QALBU DALAM RONGGA ANAK ADAM
Al Ahzab (33:4). مَّا جَعَلَ ٱللَّهُ لِرَجُلٍ مِّن قَلْبَيْنِ فِي جَوْفِهِ
Allah swt has not placed two hearts inside any man…
Sahl Al Tustari said: The one who has directed himself to Allah swt, Mighty and Majestic is He, and is intent upon (qaṣdan) [Him], [does not] avert his gaze (iltifāt) [from Him]. For whoever pays attention to anything other than Allah swt is not truly intent upon his Lord. Indeed Allah swt, Exalted is He, says, Allah swt has not placed two hearts inside any man…
It has been said: [That is, he does not have] one heart (qalb) with which he approaches Allah swt, and another heart with which he manages the affairs of this world.
[On the other hand], the intellect (ʿaql) does have two natures (ṭabʿān): a nature which is orientated towards this world, and a nature which is orientated towards the Hereafter. The nature which is orientated to the Hereafter is in coalition (mūʾtalif) with the spiritual self (nafs al-rūḥ), whereas [the intellect’s] worldly-orientated nature is in coalition with the lustful self (nafs shahwāniyya).
It was due to this that the Prophet [prayed], ‘Do not leave me to myself for the blinking of an eye.’
For truly the servant, as long as he is occupied with Allah swt, will be veiled from himself, and as long as he is occupied with himself will be veiled from Allah swt, Mighty and Majestic is He.
====== *** =====
Al Ahzab (33:4) Allah sekali-kali tidak menjadikan bagi seseorang dua buah hati dalam rongganya;
Sahl Al Tustari berkata:
Seseorang yang telah putus tekadnya berkiblatkan hanya kepada Allah swt, dan ke'asyiqan qasadnya kepadaNya (qasdan) itu, tidak mengkalihkan hadhir mengadap dan memandang hatinya (iltifāt) dariNya sedikitpon; (kerana seseorang yang mengkalihkan hadhir hatinya kepada selain Dia swt, belum sebenarnya "iltifat" terhadap Tuhannya); maka itu Allah swt berfirman, "Allah sekali-kali tidak menjadikan bagi seseorang dua buah hati dalam rongganya".
Iaitu:
Ia tidak mempunyai satu hati yang dengannya ia mendekati Allah swt, dan satu hati lain yang dengannya ia mengurus percintaannya dengan dunia.
Begitu juga ‘aqal. Ia tidak mempunyai dua wajah (ṭabʿān)… yang menghadap ke akhirat dan kedunia pada masa yang sama …. (kerana adalah mustahil si makhluk itu menloeh ke kiri dan ke kanan pada masa yang sama)
Wajah ('aqal) yang menghadap ke akhirat berpasangan (Allah pasangkan) dengan diri2 keruhanian (nafs al-ruh); manakala wajah (akal) yang menghadap ke dunia berpasangan (Allah pasangkan) dengan diri2 syahwat (nafs syahwaniyyah).
Kerana inilah Rasulullah saw (mengajarkan) berdoa, “ Dan janganlah Engkau serahkan aku kepada diri ku walau sekelip mata pon."
Sebenarnyalah, si hamba itu, selagi ia (hatinya) disibukkan beserta Allah swt (ma’aAllah), ia akan terhijab dari dirinya. Sebaliknya jika ia tersibuk dengan dirinya (nafs rendahnya), ia terhijab dari Allah swt.