SSUS - PERJUANGAN YANG BERTERUSAN

SSUS - PERJUANGAN YANG BERTERUSAN
Satu Bahasa Satu Bangsa Satu Negara

Monday, August 7, 2017

Hanya Yang Besar Dengan Kebesaran Allah Mampu Bersyukur.



Hadis Sahih Muslim Jilid 4. # 2496.
Dari Abu Hurairah r.a. katanya dia mendengar Rasulullah saw. bercerita: "Ada tiga orang Bani Israil penderita cacat, masing-masing penderita kusta, berkepala botak, dan buta. Allah Ta'ala bermaksud hendak menguji mereka. Lalu Allah mengirim seorang malaikat kepada mereka.
Mula-mula didatanginya penderita kusta seraya berkata kepadanya. "Apakah yang paling engkau sukai?" Jawabnya, "Warna dan kulit yang bagus, serta kesembuhan dari penyakit yang menyebabkan orang merasa jijik kepada ku." Maka diusapnya orang itu, lalu sembuh penyakitnya. Kemudian diberinya dia warna dan kulit yang bagus. Kata malaikat, "Harta apa yang paling engkau sukai?" Jawab orang itu, "Unta!" Lalu diberinya unta bunting yang hampir beranak. Malaikat mendoakannya, "Semoga Allah memberi berkat bagi mu dengan pemberian ini."
Sesudah itu malaikat mendatangi orang berkepala botak. Katanya, "Apa yang paling engkau sukai?" Jawab orang itu, "Rambut indah dan hilangnya 'aib yang menyebabkan orang benci kepada ku." Maka diusapnya orang itu, lalu hilanglah 'aib dirinya. Kemudian diberinya pula rambut yang indah. Tanya malaikat, "Harta apa yang paling engkau sukai?" Jawab orang itu,"Sapi!" Maka diberinya orang itu sapi bunting seraya berkata, "Semoga Allah memberkati kamu dengan pemberian ini."
Kemudian malaikat mendatangi orang buta seraya berkata, "Apakah yang paling engkau sukai?" Jawab orang buta, "Semoga Allah mengembalikan penglihatan ku supaya aku dapat melihat orang banyak." Maka diusapnya orang buta itu, lalu dia dapat melihat. Kata malaikat, "Harta apa yang paling engkau sukai?" Jawab orang buta, "Kambing." Lalu diberinya orang itu kambing serta anaknya.
Maka berkembang biaklah ternak-ternak pemberian malaikat itu. Unta menjadi satu lembah penuh, sapi menjadi satu lembah penuh, dan kambing penuh satu lembah.
Beberapa waktu kemudian, malaikat mendatangi si penderita kusta, dengan rupa dan keadaan seperti dia dahulu. Kata malaikat, "Aku seorang miskin. Dan aku kehabisan perbekalan dalam perjalanan ku yang masih jauh. Sekarang tidak ada yang dapat menyampaikan ku ke tujuan melainkan hanya pertolongan Allah melalui pertolongan Tuan. Kerana itu ku mohon kepada Tuan dengan nama Allah yang telah memberi Tuan warna dan kulit yang bagus serta ternak unta. Sudilah Tuan memberi ku sekadar perbekalan untuk sampai ke tujuan ku." Jawab orang itu, "Aku banyak tanggungan." Kata malaikat, "Aku seolah-olah masih ingat kepada mu. Bukankah engkau si Penderita Kusta yang dijijiki orang dahulu? Tadinya engkau miskin, lalu diberi Allah rezeki." Jawab orang itu, "Harta ini ku warisi dari nenek moyangku orang terhormat." Kata malaikat, "Jika engkau dusta, maka Allah mengembalikan mu kepada keadaan mu semula."
Kemudian didatanginya pula orang botak dengan rupa seperti rupanya dahulu seraya berkata kepadanya seperti yang dikatakan malaikat kepada penderita kusta. Orang ini menolak permintaan malaikat seperti halnya penderita kusta. Kata malaikat, "Jika engkau dusta, Allah mengembalikan mu kepada keadaan mu semula."
Kemudian didatanginya pula orang buta dengan rupa dan keadaan seperti orang itu dahulu. Kata malaikat, "Aku miskin dan aku Ibnu Sabil. Aku kehabisan perbekalan dalam perjalanan. Tidak ada yang dapat menolong menyampaikan ke tujuan, melainkan hanya Allah, kemudian Tuan. Maka ku mohon pada Tuan atas nama Allah yang telah mengembalikan penglihatan Tuan, semoga Tuan sudi memberikan seekor kambing supaya aku sampai ke tujuanku." Jawab orang buta, "Dahulu aku buta, kemudian Allah mengembalikan penglihatanku dan diberi-Nya aku ternak ini. Ambillah seberapa engkau perlukan dan tinggalkan sisanya menurut kehendak mu. Demi Allah aku tidak keberatan sedikit jua pun terhadap apa yang Tuan ambil kerana Allah."
Jawab malaikat. "Tidak! Tahanlah harta Tuan. Sesungguhnya aku hanya menguji Tuan. Tuan sungguh diridhai Allah, sedangkan kedua sahahat Tuan dimurkai Allah."